IKPAN PEDULI ODHA, BANTU MEREKA MELALUI DONASI

IKPAN PEDULI ODHA, BANTU MEREKA MELALUI DONASI DALAM RANGKA PERINGATAN HARI HIV AIDS SEDUNIA

Surabaya, 5 Desember 2020

Assalamualaikum, Apa Kabar teman teman semua? Semoga selalu sehat, Aamiin. 

​Dalam rangka memperingati hari HIV AIDS Sedunia, UKM IKPAN UINSA mengadakan kegiatan open donasi untuk anak-anak panti ODHA yang berada di wilayah Kupang, Kota Surabaya. Bertepatan hari Sabtu tanggal 5 Desember 2020 pengurus dan anggota IKPAN yang berjumlah 6 orang mendatangi kediaman anak-anak yang terkena HIV/AIDS, panti ini terkenal dengan sebutan Yayasan Abdi Asih yang dikelola langsung oleh ibu Liliek Sulistyowati yang kerap disapa Bu Vera. Tepat pukul 09.00 WIB kami telah sampai di kediaman yayasan ODHA, disana kami disapa hangat oleh Bu Vera selaku pemilik yayasan dan senyuman ceria dari anak-anak panti ODHA. Tak lupa rasa syukur selalu menyertai kami semua karena telah diizinkan untuk bertemu langsung dengan anak-anak panti ODHA, meskipun saat kondisi pandemi Covid-19, tim IKPAN tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker dan handsanitizer.

​Panti ODHA yang memiliki kepanjangan Orang dengan HIV/AIDS. HIV (human immunodeficiency virus) merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Sampai saat ini belum ada obat untuk menangani HIV dan AIDS. Akan tetapi, ada obat untuk memperlambat perkembangan penyakit tersebut, dan dapat meningkatkan harapan hidup penderita. Di yayasan Abdi Asih memiliki 48 orang pengidap HIV/AIDS yang terdiri dari usia balita, 4-10 tahun hingga orang dewasa. Tetapi, tempat tinggal mereka dipisah diberbagai tempat, sebagian ada yang tinggal di kos bersama orang tua, sebagian lain anak-anak yang berusia 4-7 tahun tinggal di yayasan Bu Vera. Setiap hari beliau dan relawan lainnya selalu mengirim makanan dan obat-obatan ke kos yang mereka tempati. Tanpa pamrih dan jiwa semangat dari perempuan hebat seperti Bu Vera yang sekarang ini telah berusia kurang lebih 50-60 tahun sangat menginspirasi kita semua. Banyak suka dan duka yang telah beliau lalui bersama anak-anak ODHA.

​Terkadang nasib anak-anak yang tertular HIV/AIDS dari orang tuanya seringkali terlupakan dan bahkan tega ingin membuangnya. Tak jarang anak-anak tersebut dibuang keluarga karena rasa malu dan tidak peduli. Beruntung ada perempuan hebat seperti Bu Vera yang rela berjuang habis-habisan demi menyelamatkan hidup anak-anak yang mengidap HIV/AIDS. Perjalanan beliau mendirikan yayasan abdi asih yaitu ketika ditinggal suaminya pada tahun 1986 dan sudah memiliki 7 anak. Setelah itu beliau mulai berkiprah untuk menolong dan membantu anak-anak ODHA, PSK, dan Mucikari. Jiwa penolong dan berkeinginan mengubah semangat mereka untuk selalu bertahan hidup dan mensyukuri kehidupan sangat kuat dan penuh semangat. Setelah beberapa tahun beliau mengabdi demi ODHA, pada tahun 1992 beliau mendapatkan bentuk penghargaan dari Amerika dan pernah bekerja di proyek penelitian AIDS di Jawa Timur.

​Kisah Bu Vera dan relawan lainnya tidak berhenti disini saja, masih banyak tantangan yang dihadapi beliau. Mulai dari tetangga yang kurang setuju kalau rumah tersebut dibuat tempat penampungan anak-anak ODHA, pengurusan jenazah sendiri ketika ada ODHA yang meninggal, mengurusi kehidupan sehari-hari yang dihasilkan dari jualan kue beliau setiap harinya, hingga mengurusi anak-anak ODHA yang tiba-tiba sakit atau terjadi sesuatu. Semua beliau lakukan dengan penuh rasa keikhlasan yang amat terdalam, karena beliau pernah berkata ketika kami wawancarai bahwa, “ketika kita tulus mengerjakan sesuatu karena Allah maka kita tidak akan merasa lelah, ketika tidak tulus dari hati maka akan cepat lelah. Karena hakikatnya kita hidup dan bekerja itu karena ibadah kepada Allah SWT.” Petuah-petuah beliau sangat menginspirasi teman-teman IKPAN yang berkunjung kesana. Rasa ingin membantu melalui saluran donasi dan beberapa sumbangan bahan makanan, perlengkapan sehari-hari dan lainnya kita lakukan dengan maksimal dan penuh rasa ikhlas dan tulus.

​Tekad dan sikap husnudzon kepada Allah tidak mematahkan semangat Bu Vera dalam mengurusi anak-anak ODHA, meskipun Bu Vera tidak mempunyai donatur tetap tetapi beliau yakin dan percaya bahwa Allah akan selalu menolong hambanya ketika kesulitan. Karena setiap bulan beliau harus membayar tagihan listrik, uang jajan, kebutuhan makan anak-anak, dan lainnya. Sedangkan untuk kebutuhan obat-obatan dan kontrol ODHA mendapat sumbangan gratis dari rumah sakit Dr. Sutomo dan Dinas Sosial. Keadaan anak-anak ODHA yang ada di yayasan berjumlah 5 anak yaitu mereka setiap harinya harus minum obat 3x sehari dan harus tepat waktu, kalau sampai telat obatnya akan dibuang dan tidak boleh diminumkan. Untuk pemberian obat sekitar jam 7 pagi, 12 siang dan 7 malam dalam bentuk kapsul semua. Terkadang mereka juga merasakan sakit dibadan ketika sehabis minum obat. Penderita HIV/AIDS memiliki harapan hidup paling lama 10 tahun setelah terkena HIV/AIDS, sehingga dari pengalaman Bu Vera dalam mengurus ODHA tidak ada yang berhasil sembuh.


​Perasaan teman-teman IKPAN yang berkunjung ke yayasan sangat senang karena bisa berbagi cerita dan pengalaman bersama anak-anak ODHA dan Bu Vera. Terlihat jelas dari wajah mereka yang amat senang sekali ketika kita datang, mereka langsung mengajak kami bermain dan bercanda. Rasa tawa dan keceriaan yang mereka ciptakan membuat kami belajar banyak hal, mulai dari saling peduli antar sesama, rasa sabar dan ikhlas, terus mengingat Allah dalam setiap kegiatan yang kita lakukan dan masih banyak lagi. Sebagai orang yang berpendidikan sepatutnya kita harus memahami bahwa yang dijauhi adalah penyakitnya, bukan orangnya. Untuk itu, kita harus mengubah stigma negatif bahwa kita harus peduli dengan orang-orang ODHA, bukan malah menjauhi mereka.

Terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca. 

Semoga Selalu Sehat, Tetap Produktif dan Tetap Semangat 

  IKPAN UINSA ------ SIAP BERSATU LAWAN NARKOBA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUMUMAN LOLOS TAHAP INTERVIEW 2020

Berita Acara Kajian Fotografi dan Videografi 2023 UKM IKPAN UINSA

Berita Acara Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) 2023 UKM IKPAN UINSA)