Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Ribuan Kilo Jalan yang Kau Tempuh

Gambar
  Oleh : Djendhar (Kader IKPAN '20) Disini saya ingin sedikit menceritakan pengalaman masa kecil saya. Kebetulan besok bertepatan pada tanggal 21 April yaitu hari Kartini. Saya memiliki ibu yang merupakan seorang wanita karier. Pada saat saya balita hingga hampir lulus di jenjang sekolah dasar hampir setiap hari pada saat itu saya sendiri tanpa kehadiran seorang ibu karena pada saat saya bangun beliau sudah berangkat kerja dan pada saat saya beranjak tidur beliau baru perjalanan menuju rumah dari penatnya bekerja di kantor. Saya duduk di bangku Sekolah Dasar  yang cukup jauh dari rumah, alih - alih orang tua ingin anaknya mendapatkan circle yang baik jadi saya disekolahkan di daerah pusat kota. Padahal rumah saya berada di perbatasan kota hingga sudah memasuki kota tetangga setiap berangkat sekolah saya selalu melihat sungai dan sebuah rambu yang menyilang nama kota tanda saya meninggalkan kota tersebut. Ibu saya juga seorang HRD di perusahaan taxi yang berada di ujung kota bagian

PUISI : MERINDU

Gambar
  By. Varella Agnila Putri (Kader IKPAN '20) Rindu ini sangat menyiksa Tanpa kehadiranmu Bagai sebilah panah Yang t'lah menembus hatiku   Rindu ini sangat menyiksa Tanpa kehadirannya Hampa . . . Itulah yang terasa   Ramainya langit saat ini Tak seperti sunyinya hati ini Ramainya jalanan ini Terasalah kesendirian ini

Kartini Telah Wafat, tapi Patriarki Masih Menjilat

Gambar
  Oleh: Sibghoo_ Berawal dari bentuk kegelisahan dan kejengkelan mengamati akhlak masyarakat Indonesia yang kian hari kian terkikis baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Terutama ketika membahas permasalahan mengenai perempuan, rasanya darah menculak melambung tinggi menuju puncak perbatasannya. Jika terus dipendam dan dipikirkan, seakan-akan seperti menimbun sampah dalam diri. Hal ini tentunya akan berakibat pada kesehatan jiwa, karena jiwa tidak bisa berlama-lama menampung energi negatif yang masuk. Untuk menghilangkan sampah jiwa, self-healing yang paling ampuh yakni dengan menulis. Kebetulan pada Rabu, 21 April 2021 bertepatan dengan peritangan Hari Kartini. Untuk turut memeriahkannya, penulis akan mengusung tema mengenai isu perempuan. Sebagaimana R.A. Kartini yang dahulu memperjuangkan hak emansipasi perempuan dengan kegigihan dan semangatnya, maka jangan sampai perjuangannya sia-sia karena mengakarnya budaya patriarki di bumi Indonesia saat ini. Meskipun R.A Kartini telah

Puisi Hari Kartini : Semua Orang

Gambar
  Oleh : Aulya (Kader IKPAN '20) Siapa yang tidak tau Kartini? Semua orang pasti tau Tapi Apa semua orang mengenalnya? Tanyakan pada dirimu sendiri Perempuan yang selalu dianggap ekor  Mampu tapi selalu dianggap sebaliknya Ingin berlari tapi terkunci Pada setiap rumah-rumah perbudakan Generasi kita hanya mendengar kisahnya Generasi kita hanya merayakan hari ini Hari Kartini Tanpa semua orang tau Keterpurukan, penindasan, kasta gender dan glass ceilling Membumikan nyanyian nya ratusan tahun ini Daun telinga tak kan pernah mendengar frasa nya Dulu sajak kering sekarang basah sampai berair Entah apa jadinya femi-femi ini tanpa seorang Kartini Ibu Kartini Maafkan kami Semua orang yang berutang kasta padamu Sudut kata ini pun bisa kami persembahkan Semua orang tau Tapi tak semua orang mengenal mu